Presiden Prabowo Subianto saat mengajak masyarakat memilih pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memutuskan, Presiden Prabowo Subianto tak melanggar aturan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait video dukungannya kepada pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah (Jateng).
"Tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilihan baik pelanggaran administrasi pemilihan maupun tindak pidana pemilihan," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (20/11/2024).
Kendati begitu, Bagja tak menampik, video dukungan yang diunggah melalui Instagram Ahmad Luthfi memuat unsur kampanye. Sebab, video tersebut diunggah pada 9 November 2024, masih dalam rentang waktu masa kampanye pemilihan.
"Video diunggah 9 November pada masa jadwal kampanye sehingga berdasarkan waktu tidak melanggar peraturan," kata Bagja.
Merujuk Pasal 70 Ayat 22 UU jo Putusan MK Nomor 52/2024 dan PP 32 Tahun 2018, Bagja menekankan seorang presiden sebagai pejabat negara diperkenankan ikut dalam kampanye pemilihan dengan syarat dan pembatasan.
Namun, ketentuan cuti yang menjadi syarat kampanye pemilihan tak berlaku lantaran pengambilan video Prabowo mendukung Luthfi-Yasin terjadi pada hari libur, yakni Minggu (3/11/2024).
"Jadi ketentuan cuti kampanye tidak berlaku karena pembuatan video dibuat hari Minggu 3 nov 2024 atau pada hari libur," imbuh dia.
Sebagai informasi, beredar video yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto mempromosikan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng.
Dalam video yang diunggah Ahmad Luthfi itu, Prabowo menyatakan kepada dirinya bersama Taj Yasin Maimoen di Pilkada Jawa Tengah.
Prabowo meminta agar masyarakat Jawa Tengah memilih Luthfi dan Taj Yasin Maimun. Prabowo mengatakan bahwa Luthfi dan Yasin telah memiliki rekam jejak yang cukup baik atas pengabdian di Jawa Tengah.
Dengan kepemimpinan Luthfi dan Yasin, dia meyakini kesinambungan pemerintah daerah dengan pusat akan semakin mempermudah pembangunan yang merata.
Atas video tersebut, warganet banyak yang tidak sepakat dengan Prabowo lantaran seorang presiden malah mempromosikan paslon.